Susu Mudah menyerap Bau
Perahlah Di Ruang tertutup
Dua objek kunjungan Komisi II DPRD Padang panjang ke UPTD BPPT sapi Perah Cikole Dinas
Peternakan Provinsi jawa barat dan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (
KPSBU), sebenarnya diluar skedul. Namun
karena disegi ekonomi kerakyatan,
susu akan dijadikan salah satu ikon oleh kota Serambi Mekkah, Chandra kepala Dinas Pettanian kota Padang
Panjang mengusul agar rombongan datang
menyambangi pusat pengembangan sapi
perah di jalan raya Tengkuban Parahu Km 22 Lembang Jawa Barat itu.
Terkesan dadakan memang, namun setelah
difalitasi Chandra, anggota komisi
II terdiri Abrar ( ketua), Suardi, Fahrudi, Erizal, Syamsir Alam, Mesra dan dua pegawai sekretariat DPRD Padang
panjang Desmawita dan Aliyusman diterima
kepala UPTD BPPT Sapi perah Cikole Andri Arfia beserta staf. Kami sudah biasa
menerima tamu hinggga BPT kadang
plesetkan sebagai Badan Penerima Tamu,
ujarnya dengan nada canda. Di tahun 2010
saja jumlah kunjungan mencapai 18 ribu
orang.
sesuai Perda No. 05 tahun 2002, yaitu
melaksanakan sebagian fungsi Dinas peternakan Provinsi jawa Barat dibidang pengembangan pembibitan ternak.
Rincinya lagi, fungsi operasionalnya
pengolahan bibit sapi perah dan
hijauan makanan ternak, percontohan dan
uji coba, pelatihan,magang serta sebagai
sumber PAD.
Jadi wajar, jika lembaga ini kebanjiran
tamu dari dalam dan luar negeri seperti
Jepang, Australia, Madagaskar dan Arab. Bahkan dengan
Japan International Coorperation Agency ( JICA) BPPT sapi Perah Cikole telah membentuk kerja dalam proyek
peningkatan sapi perah. Seperti
juga pelajar, mahasiswa dan pegawai di
Indonesia, sebagian tamu luar negeri juga melakukan penelitian dan observasi disini.
Sudah menjadi tradisi, setiap tamu yang
datang disuguhi susu segar bermerek hasil produksi sendiri plus makanan
tradisional seperti kripik pisang, keripik talas dan lainnya. Umumnya sang tamu ragu, jangan jangan ini susu bau dan amis. Cuma saja, setelah mencicipi, mereka buru buru menhabiskannya. Kayaknya
nih, susu enak, gak bikin nak, ulas Adri
merangkai cerita.
Memang benar, disini dan di KSBU yang
dikunjungi belakangan, susunya lebih terasa
segar dan pas dilidah. Kuncinya, selain
sapinya harus sehat, peralatan
yang digunakan dan petugasnyapun harus
steril. Tangan dan peralatan dicuci
dengan air saja tak cukup, tapi harus dengan dis infektan.
Idealnya,
pemerasan susu yang dilakukan secara manual minimal harus pakai penutup mulut dan sarung tangan. Tujuannya agar susu tidak terkontaminasi
dengan korotan yang mungkin melekat
ditangan, atau dari pernafasan petugas.
Tapi jika dilakukan dengan mesin khusus selain 3 kali lebih cepat, itu
kwalitas susu akan semakin baik.
1 unit mesin perah susu biasanya
mencapai Rp. 28 juta.
Disamping itu pemerahan jangan dilakukan diruang terbuka atau di dekat kandang,
sebab sifat susu mudah meneyerap bau. Interval waktu setelah diperah hingga ke cooling unit
maksimal 2 jam, kalau lewat
dikahawatirkan menimbulkan bahteri dan
merusasak mutu susu. Untuk susu yang telah diolah, kalau sudah
lewat 4 jam dikeluarkan dari kemasan,
sebaiknya tak usah dikosumsi lagi.
UPTD BPPT yang berdiri tahun 1952 dengan
nama awal taman ternak yang diprakarsai Drh. Soejono Kosoemowardjo ( Kepala Jawatan
kehewanan Priangan barat) memiliki 9,8
Ha di Cikole, dan 53,07 Ha di Kec Jalan Cagak.
Sebagian Areal ini juga dimamfaatkan untuk kebun rumput
Taiwan dan hijauan lainnya dengan produksi 250 ton/ ha/ tahun.
Tak jauh dibelakang kantor UPTD BPPT Sapi Perah Cikole, terdapat
areal peternakan sapi. Sebelum sampai dikandang sapi, kita akan
melihat hamparan hijauan makanan ternak yang luas. Ini sebagai stok pakan ternak. Dalam
peningkatan gizi harus ada makanan
dengan proses vermentasi atau pengolahan.
Pola kandang sapi terbuat dari bambu yang dialas sejenis karpet yang licin, sebab kalau dengan
tembok sapi akan kedinginan. Lantai dimiringkan kearah sungai yang berada
persis dibelakang kandang. Tujuannya, supaya
kotoran ternak mudah mengalir ke
sungai bila dilakukan penyiraman.
Selain memberi konsentrat lansung ke
kandang, sapi kadang diajak bermain dipadang rumput, mereka
boleh makan sekenyangnya. Karena tanduknya telah dipotong ketika masih anakkan, sapi sapi ini
tampak cantik dan ramah dikunjungi.
Menurut Andri, untuk sapi perah yang
diharapkan berumur panjang, pemotongan tanduk
sekali seumur hidup perlu
dilakukan. Cukup sisakan 2
cm saja. Selain untuk keamanan
petugas dalam bekerja, tanduk
panjang dikhawatirkan mengenai perut
sapi yang sedang hamil dan
berakibat aborsi.
Tak hanya itu, Pemotongan kukupun
hendaknya dilakukan 2 kali setahun.Bila
kuku sapi panjang, kotoran akan mudah menempel hingga kaki akan infeksi
dan stres malas makan. Ujuang ujungnya sapi sakit, mati menimbulkan kerugian besar.
Jika ingin
tahu lebih banyak, magang saja
kesini. Ilmu Tatalaksana pemotongan tanduk dan kuku, penyediaan pakan ternak ( Hijauan makanan
ternak dan konsentrat, pengolahan limbah
manure ( biogas dan kompos,program donor dan transfer embirio, serta
tehnik pemerahan dan laboratorium, di UPTD
BPPT Sapi perah Cikole akan terjawab
tuntas.
Dari Padang panjang sendiri seorang pegawai Dinas pertanian sedang melakukan magang di BPPT Sapi Perah Cikole yang tahun 2009 menyumbang Rp.
1,016 Milyar untuk PAD nya.Cuma saja karena belum memiliki dormitory , peserta terpaksa mencari
penginapan sendiri. ( yetti harni)
Kiat Sukses KPSBU hingga ber Aset Rp. 45 Milyar
Mutu Susu terjamin, Anggota diberi
pinjaman Tanpa Bunga
Panas membakar jalan, tapi dari pelataran parkir
sebuah bangunan yang cukup luas di bagian timur pasar Panorama Lembang Jawa
barat, aktifitas bongkar muat tatap jalan. Mereka sepertinya tak hendak
beristirahat dihari yang gerah itu.
Sepintas bangunan itu mirip gudang, karena bagian depan yang polos dengan atap yang tinggi kaku
menjulang kelangit. Namun setelah dimasuki rombongan komisi II DPRD
Padang panjang, ternyata separuh
bangunan gedung Koperasi Peternak Susu Bandung Utara( KPSB) itu terdiri
dua lantai. Cat dinding coklat muda
terlihat begitu padu dengan perabotan
mewah warna senada.
Sungguh terbalik dengan pelataran
parkirdi arael kanan KPSBU, dimana
puluhan truk cold diesel, motor dan pick up bermuatan tanki tanki anti karat merana tersengat matahari, ruangan 500 meter persegi itu terasa adem karena dilengkapi AC. Salam dan Senyum ramah pegawai
KSBU yang mengantarkan rombongan
ke lantai dua, seakan melebur capek dan
gerahnya perjalanan sepanjang siang Rabu
( 30/ 3 11) itu.
Dari lantai dua Pemandangan lepas
keruangan lantai bawah,dari sana tampak
begitu tertatanya loket loket pembayaran plus dengan ruang tunggu yang
representatif. Jarang loh, ada koperasi seperti bank, ungkap salah seorang anggota rombongan.
Di sebuah ruangan lantai dua, dimana
rombongan diminta menunggu, sertifikat
dan plakat yang terpajang rapih disebuah
lemari besar tak pelak menjadi
objek sasaran kamera. Ada juga sertifikat
dari lembaga luar negeri, serta sertifikat jaminan mutu susu dari Institut Pertanian ( IPB) Bogor.
Hanya sekitar lima menit saja Toto Abidin,unsur pimpinan KSBU yang beranggotakan 6900
muncul dari balik pintu. Pria berkepala plontos berkulit putih ini lantas bercerita ihwal
berdirnya KPSBU.
Sejak lama
warga sekitar telah mempunyai ternak
sapi perah, namun karena pemasaran yang kurang jelas tak jarang harga susu yang diproduksi 600 liter/ hari dipermainkan spekulan, kadang
mahal kadang murah.
Untuk menstabilkan harga, tahun 1971 dibentuklah koperasi peternak sapi
perah dengan 350 anggota. Seiring
berjalannya waktu, koperasi terus berkembang menjadi
6900 orang anggota aktif dan non aktif. Tapi yang aktif berternak atau aktif melakukan penyetoran susu hanya 5000
orang saja.
Total
produksi susu kini 140 ribu liter/ hari. Susu sebanyak itu hanya 500 liter saja yang diolah menjadi yoghurt dan susu pasteurisasi kemasan
cup bermerek, ditambah dengan jual langsung botolan dan eceran paling hanya laku
hingga 10 % saja. Sisanya dijual
ke Industri Pengelola Susu ( IPS), seperti
Danon, Frishian Flag dan lainnya seharga Rp.3.650/ liter.
Kepada
peternak, KPSBU dengan 260 karyawan ini membeli susu seharga Rp.
2900- Rp.3050/ liter. Harga tergantung mutu susu. Semakin tinggi kwalitas susu
semakin tinggi pula harga beli. Mutu ditentukan setelah uji labor. Setidaknya ada 700 sampel untuk
uji kelayakan. Salah satunya adalah penghitungan bahteri. Jika susu
terbukti mengandung antibiotik,
susunya akan ditolak. Namun tambah Toto, sejauh ini belum ada susu yang ditolak, anggota pada
patuh semua.
Selain
persusuan yang memberi 75 %
masukan bagi KPSBU, juga dibuka unit usaha simpan pinjam,dan waserda. Agar
waserda diburu, pelayanan diantar sampai ke rumah dengan harga yang sama. Demi kesejahteraan anggota, diberikan
pinjaman maksimal Rp. 5 juta tanpa anggunan dan bunga. Loh kok bisa ? Lah, yang dipinjamkan itu uangnya anggota
toh ? kenapa harus pakai bunga, timpal sang bendahara KPSBU ini.
Diyakini Toto, Koperasi peternak Susu
Bandung Utara dengan populasi sapi 2000 ekor/ tahun berkembang karena anggota merasa memiliki dan merasa
sejahtera. Kebijakan pengurus pro peternak lainnya seperti memberi
penyuluhan dan inseminasi serta layanan kesehatan bagi sapi yang sakit secara Cuma cuma.
Selain itu, hijauan dan makanan berupa konsentrat yang diolah KPSBU dijual
kepada peternak dengan harga Rp.
1500/ kilo. Harga ini relatif murah, sebab konsentrat mengandung 12 % protein campucaran ubi kayu dan ampas tahu umumnya dijual diatas Rp. 1500/ kg.
Nah, ngomong ngomong soal pengurus nih,
KPSBU terdiri 3 pengurus harian, ketua,
sekretaris dan bendahara, ditambah 3 penangungjawab. Selebihnya merupakan pegawai lapangan hingga
kantoran. Dalam pemilihan Pengurus
harian diajukan satu paket seperti pemilihan presiden. Bedanya, paket
presiden maju bersama wakil, sementara
satu paket pengurus harian KPSBU terdiri
ketua, sekretaris dan bendahara.
Dengan begitu, pengurus bekerja
kompak tak ada yang main sikut belakang. Sebab kesalahan seorang akan menjadi
tanggung jawab bersama. KPSBU yang
memiliki aset Rp. 45 milyar, termasuk
15 truk tranfer dilengkapi cooling
unit,23 belasan pick up sebagai sarana antar jemput dari penampungan sementara
ke labor,kini memiliki Sisa Hasill Usaha ( SHU)
2010 Rp. 1,3 Milyar, sesuai misinya, terus Menjadi koperasi susu terdepan di
Indonesia dalam menyejahterakan Anggota. (
Yetti harni)